Imunisasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk memberikan kekebalan yang spesifik kepada bayi dan anak balita terhadap penyakit tertentu, dan bila sakit tidak akan menjadi lebih berat atau tidak menimbulkan kecacatan serta bila sakit tidak menyebabkan kematian.
Sebelum masuk lebih jauh, saya akan mengenalkan istilah-istilah yang ada dalam ilmu imunisasi.
- imunologi : cabang ilmu yang mempelajari tentang kekebalan
- Toksin : racun kuman yang disebut antigen
- Antitoksin : suatu zat antiracun yang disintetsis dari kuman
- Antibodi : suatu zat antigen yang dibentuk oleh tubuh
- Reaksi antigen-antibodi : reaksi tubuh bila ada antigen (kuman, bakteria, virus, parasit, toksin) memasuki tubuh, maka tubuh akan berusaha untuk menolaknya dengan cara membentuk zat penolak berupa antibodi atau antitoksin.
Tempat-tempat untuk membentuk antibodi di dalam tubuh manusia terdapat di beberapa tempat yaitu :
- Hati
- limfa
- Kelenjar getah bening
- Tonsil
Kemudian kita akan membahas tentang vaksin, karena jika membahas imunisasi tentu saja vaksin menjadi bagian di dalamnya. Langsung saja.
Vaksin adalah suatu bahan yang terbuat dari kuman, komponen kuman (protein) atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan.
Pada dasarnya vaksin dibuat dari kuman yang telah di lemahkan atau dimatikan, zat racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan, atau juga dari bagian kuman tertentu/komponen kuman yang biasanya berupa protein khusus.
Contoh :
- Vaksin yang terbuat dari kuman yang dimatikan (vaksin pertusis, vaksin polio, vaksin polio jenis salk.
- Vaksin yang terbuat dari kuman hidup yang dilemahkan (vaksin BCG, vaksin polio jenis sabin, vaksin campak).
- Vaksin yang dibuat dari racun/toksin kuman yang dilemahkan atau biasa disebut toksoid (TT dan difteri toksoid (DT))
- Vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman (vaksin hepatitis B)
Karena vaksin ini bisa rusak, sehingga vaksin harus ditempatkan ditempat yang pas. Yang dapat menimbulkan kerusakan vaksin adalah panas dan sinar matahari ini dapat merusak semua jenis vaksin, kemudian pembekuan juga dapat merusak sebagian vaksin khususnya yang terbuat dari bakteri yang mati dan toksoid seperti DPT, TT, dan DT.
Desinfektan/antiseptik seperti alkohol, formalin, dan spiritus juga dapat merusak vaksin, dan diduga deterjen (sabun) juga dapat merusak vaksin. Maka dari itu, saat akan mengimunisasi bayi, deerah suntikan akan dibersihkan oleh kapas DTT bukan kapas alkohol.
Imunisasi ini juga banyak jenisnya, ada yang aktif dan juga pasif. Dan yang aktif sendiri ada yang aktif buatan dan aktif alami, begitu pula imunisasi pasif, ada yang pasif alami dan ada juga yang pasif buatan atau didapat.
Di Indoneisa vaksinasi/imunisasi yang dilaksanakan terdiri dari imunisasi wajib yang meliputi BCG, DPT, Polio, Campak, dan Hepatitis B. Dilanjutkan dengan imunisasi wajib anjuran yatu MMR, demam tifoid, meningitis haemophilus, hepatitis A, cacar air (Varisela), dan rabies.
Yang terakhir ada imunisasi masa depan yang meliputi Diare, malaria, DHF, saluran nafas oleh virus, pneumococcus, PMS (AIDS), lepra, antraks, dan sitomegalovirus.
0 Comments